Momentum Bersejarah, Bahasa Indonesia Bergema di General Conference UNESCO

Mendikdasmen, Abdul Mu’ti menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar resmi di Sidang Umum UNESCO yang digelar di Samarkand, Uzbekistan
Sumber :
  • instagram

News Uptodai - Selasa Pagi, 4 November 2025, menjadi momentum bersejarah dimana General Conference UNESCO ke-43 yang untuk pertama kalinya digelar di luar Paris, telah mensahkan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam pertemuan UNESCO.

Penetapan penggunaan Bahasa Indonesia di UNESCO tersebut menandai puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 97 yang mendeklarasikan satu Tanah Air Indonesia, satu Bangsa Indonesia dan satu Bahasa Indonesia.

Duta Besar RI untuk Uzbekistan Siti Ruhaini Dzuhayatin menyatakan, “Hari ini, Bahasa Indonesia  mendunia di forum umum UNESCO dan perlu terus diperjuangkan sebagai bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  dan forum internasional lainnya,”.


Momentum bersejarah ini juga semakin menguatkan marwah dan reputasi Indonesia seiring peran penting dan strategis Presiden Prabowo Subianto di dunia internasional. Lebih lanjut Duta Besar Ruhaini menegaskan: "ini adalah momentum strategis Indonesia back to the global map,”.

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Abdul Mu'ti, Duta Besar RI untuk Perancis /Delegasi Tetap UNESCO di Paris dan Duta Besar RI untuk Uzbekistan, mendapatkan ucapan selamat dari delegasi berbagai negara atas disahkannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO.

KBRI Tashkent mendukung penuh upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), antara lain saat ini diajarkan sebagai bahasa asing pertama di  Tashkent State University of Oriental Study.


BIPA juga diajarkan di 57 negara di dunia dengan dukungan penuh seluruh Perwakilan Republik Indonesia.

Duta Besar Ruhaini memungkasi laporan ini dengan mengungkapkan, “Hati bergetar bangga menjadi saksi bersejarah "Gema Pertama" Bahasa Indonesia di pentas dunia dari Samarkand”.