Indonesia Siap Sambut 2.000 Korban Gaza di Pulau Galang

- Mohammed Salem/Reuters
Dalam langkah kemanusiaan yang luar biasa dan berani, Indonesia mengumumkan akan membuka fasilitas medis darurat di Pulau Galang untuk merawat sekitar 2.000 warga Palestina yang terluka dalam konflik Gaza. Pulau yang sebelumnya digunakan sebagai kamp pengungsi Vietnam ini kini disiapkan kembali sebagai oasis harapan di tengah perang berkepanjangan.
Klinik Pulau Galang: Dari Camp Pengungsi Menjadi Klinik Darurat
Pulau Galang, bagian dari kepulauan Riau di dekat Batam, dulu menjadi simbol harapan bagi para pengungsi Vietnam. Kini, fasilitas yang didirikan pada masa pandemi COVID-19 akan kembali difungsikan sebagai rumah sakit temporer dan tempat perlindungan bagi para korban luka berikut keluarga mereka.
Setelah masa perawatan, pasien akan dipulangkan ke Gaza—meskipun jadwal dan mekanisme kepulangannya belum disebutkan secara rinci.
Reaksi dan Kontroversi di Dalam Negeri
Inisiatif ini menuai dukungan sekaligus kritik. Beberapa pemimpin Muslim di Indonesia menyuarakan kekhawatiran bahwa tindakan ini bisa dianggap sebagai bentuk pengasingan permanen atau pemindahan paksa. Buya Anwar Abbas dari Majelis Ulama Indonesia mendesak agar pengobatan semestinya dilakukan di Gaza, bukan di luar wilayah mereka. Ia memperingatkan agar Indonesia tidak terjebak dalam permainan geopolitik yang licik. Sementara itu, Rais Syuriah dari Nahdlatul Ulama mempertanyakan jaminan kepulangan korban.
"Apakah ada jaminan mereka akan bisa kembali ke Gaza? Ini sama saja dengan membantu pendudukan Israel," kata Rais, seperti dikutip dari Guardian.
Menanggapi kekhawatiran ini, Kementerian Luar Negeri menegaskan sikap tegas bahwa Indonesia menolak segala bentuk pemindahan paksa dan tetap mendorong solusi dua negara sebagai penyelesaian konflik Palestina-Israel.
Langkah Nyata di Tengah Konteks Krisis Gaza
Keputusan ini datang di tengah krisis kemanusiaan yang memuncak. Sejak dimulainya ofensif Israel pada Oktober 2023, dilaporkan lebih dari 60.000 warga Palestina tewas dan infrastruktur kesehatan di Gaza hampir runtuh total. Usaha internasional untuk membantu Gaza semakin mendesak, dan inilah momen Indonesia menunjukkan solidaritas nyata dengan memberikan ruang dan layanan medis di luar konflik langsung.